Kaesang Pangarep Hadiri Doa Lintas Agama untuk Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT

Kaesang Pangarep Hadiri Doa Lintas Agama untuk Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT

Tuban Pos – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, turut hadir dalam acara doa lintas agama yang diselenggarakan untuk para pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (18/11) petang. Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan agama ini, Kaesang mengajak seluruh lapisan masyarakat NTT untuk bersatu dalam doa, berharap agar saudara-saudara yang terdampak bencana di wilayah tersebut senantiasa diberikan kekuatan, kesehatan, serta ketabahan dalam menghadapi cobaan.

Acara doa lintas agama ini dipimpin oleh berbagai tokoh agama yang mewakili keberagaman kepercayaan yang ada di Indonesia, yakni tokoh agama Katolik, Protestan, Islam, Budha, dan Hindu. Doa bersama ini menjadi simbol persatuan dan solidaritas masyarakat NTT yang berkomitmen mendukung para korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Kaesang Pangarep yang hadir bersama beberapa tokoh lainnya, seperti Melki Laka Lena, Johni Asadoma, Christian Widodo, serta Serena Francis, menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pemulihan pasca-bencana di NTT.

Dalam kesempatan tersebut, Kaesang mengungkapkan rasa empati dan kepeduliannya terhadap para pengungsi yang sedang berjuang melalui masa-masa sulit pasca-erupsi. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar mereka yang terdampak selalu diberikan kekuatan dalam menjalani ujian tersebut. “Kita selalu berdoa supaya saudara-saudari kita di sana selalu diberikan kekuatan,” ujar Kaesang dengan penuh harapan. Ia menyadari bahwa bencana yang terjadi telah menimbulkan dampak besar, baik dari segi fisik maupun mental bagi para pengungsi.

Lebih lanjut, Kaesang juga mengungkapkan bahwa sekitar satu minggu yang lalu, Melki Laka Lena dan Johni Asadoma telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menitipkan pesan terkait pembangunan dan pemulihan NTT pasca-bencana. “Pak Melki dan Pak Johni dititipkan pesan oleh Pak Jokowi untuk menganggarkan khusus untuk darurat bencana. Sehingga ada hal-hal seperti ini langsung ditangani,” jelas Kaesang. Pesan dari Presiden Jokowi tersebut menggambarkan perhatian dan komitmen pemerintah pusat untuk segera mengatasi situasi darurat yang dihadapi NTT dan memastikan kebutuhan dasar pengungsi dapat terpenuhi secepatnya.

Kaesang Pangarep juga menyampaikan harapannya kepada seluruh masyarakat yang hadir dalam doa bersama tersebut untuk turut berpartisipasi dalam membantu para pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Ia mengajak para peserta untuk memberikan donasi yang dapat meringankan beban para korban. “Donasi tidak melulu harus berbentuk uang, tapi bisa juga dilakukan dengan waktu yang bapak mama punya untuk saudara-saudari kita di Flores Timur,” kata Kaesang. Dengan memberikan waktu dan tenaga, setiap individu dapat turut berkontribusi dalam membantu pemulihan kehidupan pengungsi.

Partisipasi dalam bentuk non-finansial, seperti membantu dengan tenaga, relawan, atau dukungan moral, dianggap sama pentingnya dengan bantuan materiil. Kaesang menggarisbawahi bahwa solidaritas dan gotong-royong merupakan nilai yang harus dijaga, terutama dalam situasi darurat seperti yang sedang dialami masyarakat NTT. Ia berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun organisasi kemanusiaan, pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki dapat segera kembali bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka.

Selain itu, Kaesang juga menyampaikan bahwa acara doa lintas agama ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan spiritual, tetapi juga sebagai upaya untuk mempererat hubungan antara umat beragama di Indonesia, khususnya di NTT. “Kami ingin menunjukkan bahwa meskipun kita berbeda agama, kita tetap bisa bersatu untuk membantu sesama. Doa lintas agama ini menjadi simbol bahwa kebersamaan dan persatuan lebih kuat daripada perbedaan,” ujar Kaesang. Ia menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan persatuan di tengah-tengah keragaman yang ada di Indonesia.

Dengan adanya doa bersama dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, Kaesang berharap agar proses pemulihan pasca-bencana di NTT bisa berjalan lancar. Ia juga berharap agar masyarakat NTT tetap kuat dan tabah dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini. Acara doa lintas agama ini, menurut Kaesang, adalah langkah awal dalam upaya kolektif untuk membantu para pengungsi, dan semoga dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat kebaikan.

You might like

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *