
Tuban Pos – UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) telah terbukti menjadi pilar utama dalam perekonomian Indonesia, mencatatkan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir seluruh tenaga kerja di negara ini. Hingga 2024, diperkirakan 99 persen unit usaha di Indonesia adalah UMKM, yang turut memberikan kontribusi sebesar 60,51 persen terhadap PDB nasional. Hal ini menunjukkan bahwa sektor UMKM sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Menyadari pentingnya peran UMKM dalam perekonomian nasional, PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) berkolaborasi dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU Bank) untuk mendukung pertumbuhan sektor ini melalui program yang disebut Kredit Untuk Pengusaha Kuat (KRUPUK).
Program KRUPUK ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara SRCIS dan NOBU Bank yang telah dimulai sejak 2022. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan digital inklusif serta pemberdayaan UMKM di Indonesia. Deputy I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Ferry Irawan, menyampaikan apresiasi terhadap upaya bersama ini yang bertujuan untuk memperkuat daya saing UMKM. Ia berharap, kerja sama antara SRCIS dan NOBU Bank ini dapat terus memberikan kesempatan bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang lebih pesat, serta meningkatkan daya saing mereka di pasar nasional maupun global.
Sejak dua tahun terakhir, SRCIS dan NOBU Bank telah bekerja sama untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui ekosistem digital AYO by SRC, dengan nilai lebih dari Rp 68 miliar kepada sekitar 1.100 toko kelontong binaan SRCIS (Toko SRC) dan toko grosir Mitra SRC di seluruh Indonesia. Dengan hadirnya program KRUPUK, diharapkan dapat memperluas akses permodalan bagi UMKM, khususnya bagi para pelaku usaha kecil yang membutuhkan dukungan finansial untuk memperkuat modal kerja mereka. Program ini menawarkan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan akses ke pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, tanpa harus bergantung pada skema permodalan yang lebih terbatas seperti KUR.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menjelaskan bahwa program KRUPUK ini memiliki peran strategis dalam membantu meningkatkan daya saing toko kelontong di Indonesia. Pendanaan yang disediakan dalam program ini diharapkan dapat mendukung berbagai aspek pengembangan usaha, mulai dari peningkatan kapasitas usaha, pengembangan produk, hingga perbaikan infrastruktur toko. Program ini juga diharapkan dapat membuka peluang baru bagi toko kelontong anggota SRC untuk mengakses modal yang lebih mudah, sehingga mereka dapat bertumbuh dan beradaptasi dengan perubahan industri ritel yang semakin dinamis.
Romulus menambahkan bahwa kerja sama dengan NOBU Bank ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang SRCIS untuk memberdayakan UMKM, khususnya toko kelontong, yang telah menjadi bagian dari jaringan lebih dari 250.000 toko kelontong di Indonesia. Ia berharap bahwa program KRUPUK dapat menjangkau lebih banyak toko kelontong dan memberi mereka akses ke sumber pendanaan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan usaha dan berinovasi. Hal ini penting, mengingat perkembangan industri retail yang semakin pesat, sehingga toko kelontong perlu memiliki daya saing yang tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.
Chief Operating Officer NOBU Bank, Steve Marciano Joe, juga menambahkan bahwa program KRUPUK bertujuan untuk memperkuat ekosistem UMKM dengan memberikan solusi pendanaan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha. Bagi banyak UMKM, khususnya toko kelontong, KRUPUK menjadi alternatif bagi mereka yang belum berhasil mendapatkan akses ke KUR. Dengan kemudahan akses permodalan yang ditawarkan melalui program ini, diharapkan dapat membantu mereka untuk mengembangkan usaha secara berkelanjutan dan memperluas jangkauan bisnis mereka.
Melalui kolaborasi antara SRCIS dan NOBU Bank dalam program KRUPUK, diharapkan UMKM Indonesia, terutama toko kelontong, dapat memiliki akses yang lebih luas terhadap pendanaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing mereka. Program ini menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat sektor UMKM di Indonesia, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan terus mendorong inovasi dan memperluas kesempatan permodalan, UMKM di Indonesia dapat tumbuh menjadi lebih kuat dan siap menghadapi tantangan global.