
Tuban Pos – Pembangunan Terminal LPG Bima, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), telah resmi selesai dan menjadi tonggak penting dalam penguatan ketahanan energi nasional. Proyek yang ditugaskan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga ini telah melalui berbagai tahapan dengan pengawasan ketat untuk memastikan kelancaran dan keberhasilannya.
Terminal LPG Bima yang terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini bertujuan untuk memperkuat distribusi LPG di wilayah Indonesia Timur, yang sebelumnya menghadapi tantangan dalam distribusi energi. Dengan adanya terminal baru ini, PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk memastikan ketersediaan LPG yang lebih andal bagi masyarakat NTB, terutama di Pulau Sumbawa yang sebelumnya mengandalkan pengiriman menggunakan kapal landing craft tank (LCT) dari Terminal LPG Lombok.
Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam penyediaan energi, tetapi juga menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Terminal LPG Bima telah beroperasi secara reguler sejak Januari 2024 setelah melakukan commissioning pada akhir Desember 2023. Dengan beroperasinya terminal ini, PT Pertamina Patra Niaga berharap dapat meningkatkan keandalan distribusi LPG di wilayah Indonesia Timur, yang selama ini masih bergantung pada jalur pengiriman yang kurang efisien.
Dalam proses pembangunannya, proyek ini mendapatkan pengawalan dan pengamanan intensif dari Jamintel Kejaksaan Agung RI melalui Program Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS). Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa proyek tersebut bebas dari Ancaman, Gangguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT), serta dilaksanakan dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG). Pengamanan ini berlangsung sepanjang proses pembangunan dan hingga proyek selesai, memastikan tidak ada hambatan berarti yang mengganggu jalannya proyek.
Pada 14 November 2024, kegiatan exit meeting PPS yang diadakan di Surabaya menandai berakhirnya pengawalan dan pengamanan pembangunan Terminal LPG Bima. Dalam acara tersebut, Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan proyek ini. Ia menegaskan bahwa dengan selesainya pembangunan terminal ini, kebutuhan LPG masyarakat NTB dapat dijamin lebih andal.
Eduward juga menambahkan bahwa penyelesaian proyek ini menjadi sangat penting karena memberikan dampak besar dalam ketersediaan energi yang berkeadilan, yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam distribusi energi. “Proyek ini sangat penting karena memberikan dampak yang besar dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat secara lebih merata,” ujar Eduward.
Sementara itu, Direktur PPS Jamintel Kejaksaan Agung RI, Irene Putria, juga memberikan apresiasi atas keberhasilan proyek ini. Menurut Irene, seluruh AGHT yang dihadapi selama pelaksanaan proyek telah berhasil dimitigasi bersama antara semua pihak terkait. Pengamanan yang dilakukan dengan penuh kolaborasi telah memastikan proyek berjalan lancar dan sesuai rencana. “Kami bangga bahwa proyek ini selesai tanpa hambatan berarti dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat NTB,” ujar Irene.
Keberhasilan pembangunan Terminal LPG Bima ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi PT Pertamina Patra Niaga dan pihak-pihak terkait, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Proyek ini diharapkan dapat terus menjadi contoh dalam pelaksanaan proyek strategis yang mendukung ketahanan energi nasional dan pemerataan distribusi energi di seluruh Indonesia.