
Tuban Pos – Pada tahun 2024, volume perdagangan total Afghanistan tercatat melampaui angka 12 miliar dolar AS, dengan rincian impor yang mengalami peningkatan sebesar 38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, ekspor negara tersebut mengalami penurunan sebesar 4 persen. Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Afghanistan melalui pernyataan resmi yang diterbitkan oleh media lokal, TOLOnews.
Juru bicara Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Afghanistan, Akundzada Abdul Salam Jawad, mengungkapkan bahwa total perdagangan barang negara tersebut mencapai angka 12,42 miliar dolar AS pada 2024. Dari jumlah tersebut, ekspor tercatat sekitar 1,8 miliar dolar AS, sedangkan impor mencapai 10,6 miliar dolar AS. Peningkatan impor ini mencerminkan kebutuhan yang semakin tinggi di dalam negeri akan berbagai produk dari luar negeri.
Dalam laporan yang diberikan, Jawad juga menyebutkan bahwa perdagangan Afghanistan dengan negara-negara tetangga mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Ekspor Afghanistan ke Iran, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Uni Emirat Arab bahkan meningkat dua kali lipat sepanjang 2024. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan terhadap barang-barang asal Afghanistan di pasar internasional, meskipun secara keseluruhan angka ekspor mengalami penurunan.
Berbagai jenis barang telah menjadi komoditas impor utama bagi Afghanistan. Beberapa produk yang paling diminati oleh pengimpor Afghanistan antara lain produk pertanian, makanan olahan, tekstil, kulit, suku cadang listrik, dan material konstruksi. Permintaan akan barang-barang ini menunjukkan bahwa sektor-sektor terkait, seperti industri makanan dan tekstil, terus berkembang di Afghanistan, meskipun negara ini menghadapi tantangan besar dalam menghadapi kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil.
Sementara itu, untuk komoditas ekspor, Afghanistan mengandalkan sejumlah barang yang memiliki nilai tinggi di pasar internasional. Beberapa ekspor utama negara ini antara lain batu bara, safron, buah-buahan segar dan kering, karpet tenunan tangan, serta batu mulia dan semimulia. Karpet tenunan tangan dan batu mulia, misalnya, telah lama menjadi produk unggulan yang dikenal di pasar internasional, terutama di wilayah Timur Tengah dan Asia Tengah. Di sisi lain, ekspor buah-buahan segar dan kering menunjukkan adanya minat yang terus meningkat terhadap produk pertanian Afghanistan.
Peningkatan impor yang signifikan dan penurunan ekspor ini menggambarkan dinamika ekonomi yang sedang berlangsung di Afghanistan. Meskipun ekspor negara tersebut mengalami penurunan, ada beberapa sektor yang menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan, terutama dalam perdagangan dengan negara-negara tetangga. Ke depannya, Afghanistan diharapkan dapat mengoptimalkan potensi ekspor, terutama untuk komoditas yang sudah dikenal di pasar internasional, sembari berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada impor melalui pengembangan sektor-sektor domestik yang lebih berkelanjutan.
Dengan catatan perdagangan yang cukup signifikan pada 2024, Afghanistan memiliki peluang untuk terus memperbaiki posisi ekonominya di pasar global. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam hal kestabilan politik dan ekonomi, yang memengaruhi kelancaran perdagangan dan investasi di negara tersebut.