
Tuban Pos – Tokocrypto mengumumkan bahwa volume transaksi kripto yang tercatat pada 2024 melampaui angka 8 miliar dolar AS, atau sekitar Rp130 triliun. Ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa bagi perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan aset kripto di Indonesia. Peningkatan yang terjadi mencapai 180 persen jika dibandingkan dengan total volume transaksi yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sekitar 2,8 miliar dolar AS.
Wan Iqbal, Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, menjelaskan bahwa pihaknya melihat lonjakan volume transaksi ini sebagai indikasi positif mengenai semakin besarnya kepercayaan masyarakat terhadap kripto sebagai alat investasi dan perdagangan. Ia juga menambahkan bahwa meskipun ada pertumbuhan yang signifikan, literasi dan edukasi terkait aset kripto tetap menjadi kunci penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem yang sehat.
Dalam laporan yang disampaikan, dilaporkan bahwa Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga mencatat adanya lonjakan transaksi yang signifikan di sektor aset kripto di Indonesia sepanjang tahun 2024. Dari bulan Januari hingga November, nilai transaksi aset kripto di Indonesia tercatat mencapai Rp556,53 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan tajam sebesar 356,16 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat hanya Rp122 triliun.
Peningkatan transaksi yang sangat signifikan ini juga tercermin dalam perkembangan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia. Hingga November 2024, jumlah pelanggan yang tercatat mencapai 22,1 juta orang. Di antara mereka, sekitar 1,3 juta orang tercatat aktif melakukan transaksi melalui platform Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK). Hal ini menandakan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang terlibat dalam perdagangan kripto, baik sebagai investor maupun sebagai pelaku perdagangan aktif.
Jenis aset kripto yang mengalami transaksi tertinggi di Indonesia selama tahun 2024 antara lain adalah Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Dogecoin (DOGE), Pepe (PEPE), dan XRP (XRP). Aset-aset kripto ini semakin populer di kalangan para investor dan pedagang kripto di Indonesia, seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap potensi keuntungan dan risiko yang terkait dengan investasi di aset digital.
Tokocrypto sendiri memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pasar kripto Indonesia, dengan menguasai lebih dari 23 persen dari total transaksi kripto yang terjadi di tanah air. Dengan kontribusi yang signifikan ini, Tokocrypto semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di pasar perdagangan aset kripto Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Wan Iqbal juga menyampaikan optimisme perusahaan terhadap prospek pertumbuhan di tahun 2025. Ia menyatakan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang melirik aset kripto sebagai alternatif investasi yang inovatif dan potensial. Dukungan yang semakin baik dari pemerintah, serta regulasi yang lebih terstruktur di bidang ekonomi digital, menjadi faktor yang semakin memperkuat posisi kripto sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan keuangan digital di Indonesia.
Dengan regulasi yang semakin membaik dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi, Tokocrypto dan pelaku pasar kripto lainnya optimis bahwa sektor ini akan terus berkembang dan menjadi bagian integral dari ekosistem keuangan digital di Indonesia.